Sabtu, 26 November 2011

IV. Laju Metabolisme Selama Berenang


Empat pendekatan yang digunakan untuk memperoleh data metabolisme selama berenang yaitu suatu keperluan ergometer renang stationer, berenang di air mengalir, kolam yang melingkar untuk menghindari permasalahan dengan putaran, dan penghitungan mundur pada akhir berenang. Ergometer renang digunakan pada beberapa waktu yang sama. Perenang dicoba dengan suatu sabuk, dengan kawat-kawat yang membentang menjauhkan diri dari masing-masing sisi dari perenang dengan baik di luar panjang kaki nya. Kawat-kawat itu dipisahkan oleh suatu palang yang mengapung. Suatu kabel palang melalui suatu katrol pada permukaan air langsung ke atas dan ada katrol lagi diatasnya yang kemudian diberi beban. Beban menggantung bebas pada kabel. Konsep ini menunjukan bahwa perenang susah berenang karena ada beban tersebut. Beban dapat ditambah atau dikurangi untuk memudahkan perenang bekerja lebih mudah atau lebih keras. Kemudian pada geladak kolam dapat dipasang alat/tabung gas yang dapat mengukur VO2. Sistem ini bekerja dengan baik, tetapi dapat mengubah posisi tubuh dan dinamika dari perenang, membuat tendangan orang lebih keras dibanding normal untuk memelihara kelurusan.
Berenang pada saluran air dilakukan pada saluran air dengan percepatan yang spesifik, memerlukan kesimbangan pada tangki yang kecil. Pengukuran metabolismnya sama dengan pada ergometer. Gerakan pada saat berenang pada saluran air ini lebih alami jika diabndingkan dengan ergometer.
Kolam yang melingkar digunakan oleh perenang untuk berenang secara terus-menerus di sekitar kolam. Sistem metabolisme diletakan mengelilingi kolam. Lengan dari perenang dipasang tabung nafas. Sperti halnya pada ergometer, pemasangan tabung nafas dapat mempengaruhi posisi tubuh kecuali pada saat berenang dada. Selain itu karena perenang berenang secara melingkar dan terus menerus menyebabkan gerakannya sisi tubuhnya banyak sehingga gerakannya menjadi lebih besar disbanding yang lainnya. Metode ini sangat mahal namun data metabolism yang diperoleh lebih akurat.
 Perenang biasanya menyebrangi panjang kolam, berada di bawah air, atau menghempaskan putaran untuk mengubah arah. Tidak ada sistem metabolism yang dapat mengukur gerakan ini. Selain itu juga, pemakaian setiap alat pernapasan selama berenang dapat merubah posisi tubuh di air serta putaran kepala, meningkatkan perlawanan memerlukan kekuatan yang menyebabkan pengeluaran energi menjadi lebih banyak. Cara yang dapat mengatasi masalah ini yaitu metode penghitungan mundur pada akhir berenang. Metode ini menggunakan standar alat pengukur nafas. Perenang biasanya berenang 200-400 meter. Pada saat selesai berenang stopwatch dinyalakan dan dipasangkan alat spirometer pada muka atau mulutnya. Kemudian VO2 diukur selama 20 detik, dengan rumus: VO2(L/MIN) = ( 0916 × VO2M) +0426. Hasil itu dapat dikonversi menjadi kcal menggunakan rumus berikut:  kcal/min = VO2 (L/min) ×486 Kcal/L.
Tes ini perlu dilakukan untuk tes atlet. Individu yang sama mungkin punya tanggapan yang berbeda terhadap satu tes latihan, tergantung pada alat yang diselenggarakan. Energi aerob olahraga treadmill lebih besar daripada olahraga sepeda. Selama latihan treadmill atlet mengangkut massa tubuh mereka dan mempunyai otot aktif yang lebih besar jika dibandingkan dengan sepeda, Faulkner at al. VO2 maksimum yang digunakan lebih tinggi dan juga masa otot aktif yang digunakan lebih banyak. Perbandingan antara VO2 yang digunakan pada mendayung dan treadmill ternyata lebih besar pada treadmill. Olahraga dayung untuk suatu tingkatan laktat yang diberi, selagi VO2max selama kayuhan; olahraga dayung adalah lebih besar dari di treadmill54, Pengarang-pengarang menujukan perbedaan-perbedaan ini untuk mengambil sikap dan meningkat hasil pembuluh darah selama kayuhan; olahraga dayung. Akhirnya, kuasa(tenaga aerob maksimal lebih besar sudah dilihat selama treadmill menguji dibanding di swimming50 Interestingly, ketika perenang-perenang yang dilatih;terlatih diselesaikan suatu test yang maksimal selama bersepeda/ beredar dan berenang, nilai-nilai yang lebih tinggi dicapai selama swimming Triathletes, sebaliknya, mempunyai kuasa (tenaga aerob maksimal yang lebih tinggi selama bersepeda/ beredar test dibanding di swimming. Hal ini menunjukkan pentingnya mempertimbangkan pelatihan atlit itu ketika memilih gaya ujian.

 
Sumber:
McMurray RG, Ondrak KS. 2007. Energy Expenditure of Athletes. Wolinsky I, Drikell JA. Sports Nutrion, Energy Metabolism and Exercise. 127-157.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar