Sabtu, 26 November 2011

II. ENERGI SELAMA OLAHRAGA DAN AKTIVITAS FISIK


A.   Penggunaan Teknologi Sirkuit Terbuka
Pengeluaran energi selama beraktivitas biasanya diukur dengan spirometri sirkuit terbuka. Beberapa dari sistem ini merupakan stasioner dan hanya akan bekerja dengan aktivitas yang memiliki sedikit penyimpangan terhadap perlengkapan pengukuran.
Teknik kantung spirometri sirkuit terbuka telah digunakan untuk mengukur VO2 selama kerja ergometri, sama seperti bersepeda, berenang, lompat tali, atau pekerjaan rumah tangga. Respon terhadap waktu bergantung pada jenis aktivitas dan ukuran kantung. Jika kantung digunakan dalam jangka waktu yang lama, gas akan berdifusi masuk atau keluar kantung, dan hasilnya tidak dapat dipercaya.
Penggunaan sistem portabel mini dapat mempermudah pengukuran pengeluaran energi selama beraktivitas. Sistem ini telah digunakan untuk mengukur pengeluaran energi pekerjaan rumah tangga dan olahraga lainnya. Beberapa sistem ini sudah termasuk penyimpanan data atau sistem telemetri. Walaupun sistem ini terbukti akurat, namun terdapat beberapa masalah. Berat tambahan perlengkapan dapat meningkatkan total energi aktivitas. Dampak ini tidak bermasalah pada orang dewasa, tapi tidak bagi anak-anak.
B.   Penggunaan Denyut Jantung Untuk Mengukur Pengeluaran Energi
Penggunaan peralatan untuk mengukur pengeluaran energi sangatlah mahal. Oleh karena itu, digunakan pengukuran secara tidak langsung dengan menggunakan denyut jantung. Denyut jantung berpotensi menyediakan informasi dalam pola aktivitas sama seperti pengeluaran energi, tetapi memerlukan perencanaan dan kalibrasi.
Masalah terbesar dari metode ini adalah tidak semua perubahan denyut jantung berhubungan denga aktivitas metabolik. Stress emosional dan suhu tubuh dapat mempengaruhi denyut jantung. Denyut jantung dapat digunakan untuk mengukur laju metabolisme tertentu seperti aktivitas dengan intensitas sedang hingga tinggi.

sumber: 
McMurray RG, Ondrak KS. 2007. Energy Expenditure of Athletes. Wolinsky I, Drikell JA. Sports Nutrion, Energy Metabolism and Exercise. 127-157.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar