Sabtu, 26 November 2011

III. ERGOMETER


Ergometer adalah mesin yang khusus dikembangkan untuk meniru kerja olahrag sehingga dapat digunakan untuk memperkirakan laju metabolik olahraga. Beberapa ergometer canggih dapat mengontrol keluaran kerja dan kekuatan tanpa memperhatikan kecepatan.ergometer yang paling umum adalah ergometer sepeda, ergometer dayung, treadmills dan mesin ski lintas alam.
A.   Ergometer Sepeda
Ergometer sepeda menyediakan informasi dengan memperhatikan kekuatan anaerobik dan aerobik. Ada dua desain umum ergometer sepeda, yaitu model tegak lurus dan berbaring. Model tegak lurus sering digunakan pada tes olahraga dengan posisi seperti bersepeda sungguhan. Model berbaring lebih serng digunkan pada rehabilitasi dan fitness daripada evaluasi atlet.
Beban kerja ergometer sepeda dikontrol oleh laju mengayuh, resistensi atau tipe penempetan rem pada roda gandeng. Metode rem yang umum adalah aplikasi friksi langsung melalui tali pengikat pada roda. Jadi, sepeda friksi membutuhkan pengetahuan resistensi dan laju kayuh untuk memperkirakan jumlah resistensi.
Sebagian besar rem manual, ergometer bergaya friksi menerapkan resistensi dengan sebutan kilopond (kp) atau jumlah aplikasi friksi atau resistensi  dengan massa (Kg). Jika mengayuh pada 60 rpm dengan resistensi 2 kp dan jarak 6 m/revolusi, maka jumlah kerja menjadi 720 kpm (2 kp x 60 rpm x 6 m/rev). Kerja ergometer juga dinyatakan dalam Newton meter atau Joules. Pembagian kpm dengan angka 6.12 w/kgm/min akan menghasilkan satuan Watt. Pengambilan oksigen adalah 2 mL O2/kgm.
Ergometer sepeda juga sering digunakan untuk memperkirakan kekuatan anaerobik, kekuatan aerobik submaksimal dan maksimal. Tes anaerobik berlangsung sangat cepat. Pengukuran diklasifikan menjadi tenaga puncak, rataan, maksimal dan minimal.
Protokol submaksimal sering digunakan untuk memperkirakan VO2max. tes submaksimal umum termasuk protokol Astrand-Rhyming, PWC170 dan YMCA. Protocol untuk memperkirakan tenaga aerobik maksimal secara tipikal termasuktes tambahan dengan peningkatan beban kerja secara gradual pada laju kayuh yang diberikan. Laju peningkatan beban kerja pada semua protokol (Watt/tahap) adalah sama. Perkembangan komputer dan elektronik mendorong pengembangan roda gandeng kecil yang dapat digunakan dengan sepeda standar. Roda gandeng, mengerem secara elektronik atau manual, sehingga resistensi dapat diatur gerakan per gerakan. Tipe ergometer ini lebih menarik dan menyenangkan untuk pesepeda kompetitif. Beberapa ergometer juga memiliki monitor denyut jantung dan dapat menggunakan denyut jantung untuk memperkirakan jumlah resistensi.

B. Mengayuh Ergometer
Mengayuh ergometer dirancang untuk meniru olahraga dayung di dalam air, namun kegiatan ini dilakukan di daratan. Ergometer ini terdiri dari empat bagian, yaitu suatu roda terbang, bagian untuk mengerem, katrol, dan suatu alat untuk mengukur kecepatan serta kekuatan. Roda terbang memutar secara terus menerus pada kecepatan tertentu sebagai tarikan kekuatan untuk cadangan energi potensial. Mekanisme pengereman menempel pada roda, dirancang untuk memperoleh gesekan seolah-olah mirip dengan gesekan antara air dan perahu. Normalnya, gesekan pada ergometer terjadi antara roda terbang yang menggunakan udara, tali penghubung, atau air yang bergerak berlawanan. Katrol dan tangannya terikat pada roda terbang dan dikendalikan oleh operator, sama halnya dengan dayung-dayung di dalam air. Akhirnya, monitor kecepatan dan kekuatan mengukur tingkat perputaran roda terbang serta kekuatan katrol melalui suatu alat ukur.
Dua jenis ergometer kayuhan yang utama yaitu yang bersifat statis dan dinamis. Pada ergometer yang statis, juga memerlukan kepala daya, roda terbang itu ditetapkan dan pendayung menggerakkan tubuh nya mondar-mandir melalui suatu tempat duduk yang meluncur di suatu rel. Roda terbang pada ergometer yang dinamis, juga disebut suatu kepala daya yang mengapung, menjulang di rel dan oleh karena itu berpindah sesuai dengan pendayung. Model ini dimaksudkan agar gerakan-gerakannya seperti olah raga dayung dalam air. Suatu studi membandingkan kedua jenis ergometer tersebut, namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada tenaga per hentakan atau total kerjanya, meskipun terdapat perbedaan biomechanical.
Ergometer kayuhan dirancang untuk menghasilkan empat komponen yang utama suatu kayuhan yaitu mengayuh, mengendarai, sampai, dan pengembalian. Sementara penampilan pada kegiatan yang berkelanjutan ini, dilakukan beberapa variasi untuk menghasilkan hentakan. Dua variabel yang umum yaitu kekuatan/daya dan kerja. Kekuatan/daya (P) yaitu dihitung dengan membagi energi dengan waktu (t) untuk mengayuh, ( P =E/t) dan dinyatakan di dalam watt. Usaha/kerja (W) dihitung dengan cara daya dibagi waktu ( W =P/t), dan dinyatakan di dalam satuan (listrik) (1 watt =1 joule/sekon).
Pelatih dan tenaga klinik menggunakan ergometer untuk menguji kemapuan atlet serta menentukan keefektifan dari latihan. Beberapa panduan telah digunakan untuk menilai kapasitas aerob pada ergometer. Tiga panduan yang umum adalah suatu tes maksimal yang berkelanjutan, suatu test yang incremental yang berkelanjutan, dan suatu perjanjian yang incremental yang putus-putus. Continuous test maksimal pada ergometer berlangsung selama enam menit menempuh jarak 2000 meter. Panduan ini disukai oleh sebagian orang karena menirukan kondisi-kondisi adu kecepatan yang benar. Kemudian waktu menempuh diukur. Korelasi high test (r=0.96) pada metode ini menunjukan bahwa metode ini bagus untuk mengontrol kemajuan atlet.
Suatu test incremental yang berkelanjutan atau tes latihan kemajuan, dilakukan peningkatan secara terus menerus sampai atlet tidak dapat melakukannya lagi. Hal ini mempertimbangkan identifikasi ambang pintu yang anaerob, VO2 maksimal dan pengujian yang berkaitan dengan intensitas peningkatan kerja sistem jantung, nafas, dan sistem metabolisme. Panduan yang ketiga, panduan yang incremental putus-putus juga melibatkan peningkatan yang berangsur-angsur di dalam beban kerja sampai kelelahan, tetapi ada jeda waktu yang singkat diantara waktu setiap peningkatan. Hal ini dilakukan untuk mengambil darah sampel. Tenaga klinik akan memeriksa kandungan asam laktat pada darh tersebut untuk mengetahui ambang kandungan laktat selama latihan ini. Energi dari anaerob merupakan komponen yang penting pada olahraga dayung. Melalui beberapa uji, peneliti telah membuktikan bahwa 76% pada waktu mendayung memerlukan energi dari anaerob.
C. Treadmills
Treadmill merupakan olahraga yang dilakukan dengan cara berjalan atau berlari pada kecepatan tertentu dengan mempertahankan keseimbangan. Olahragawan dengan mudah dihubungkan dengan alat pengukur nafas. Meskipun treadmill menirukan ambulasi, hal ini berbeda dengan berjalan atau berlari seperti biasanya. Banyak studi telah menununjukan bahwa ada perbedaan antara resistensi nafas pada saat treadmill dengan ambulasi biasa, yang memungkinkan penurunan pengeluaran energi pada treadmill.
Treadmills sering digunakan untuk ujian latihan dan pelatihan. Beban kerja itu dikendalikan melalui perubahan kecepatan pada setiap tingkatan. Pada umumnya, treadmills dapat menjangkau kecepatan maksimal 12 mil per jam (19 kpm) dan 25% setiap tingkatan. Ketika berlatih treadmill, atlet itu harus mendorong berat tubuhnya, yang dapat mempengaruhi beban kerja. Jadi; Dengan demikian, berlatih di suatu treadmill tergantung berat tubuhnya. Tergantung atas model dan ukuran dari sabuk, treadmill dapat mengakomodasi individu sampai berat badan 450 poundsterling (>200 kg). Ada berbagai macam sabuk treadmill, ukuran normal yaitu dengan lebar 16 sampai 22 inci, panjangnya dari 45 sampai 60 inci. Sabuk ini digunakan untuk orang yang tinggi atau orang yang gemuk sekali. Atlet yang berlari dengan cepat membutuhkan treadmill  yang lebar. Juga, beberapa model mempunyai susuran tangga sisi pada bagian depan, yang merupakan satu fitur keselamatan. Beberapa treadmills dapat mengukur laju denyut jantung menggunakan suatu sensor yang ditempelkan di dada. Orang yang melakukan treadmill menempatkan tangannya di sekitar sensor untuk beberapa detik, yang mungkin sulit dilakukan selama berlari. Treadmills sering digunakan bersama dengan suatu sistem metabolisme.
D. Ergometer Cross-Country Ski
Ergometer Cross-Country Ski merupakan olahraga aerobik yang rendah. Orang yang melakukan olahraga ini berdiri pada dua komponen yang memungkinkan meluncur menirukan gerakan terbang dengan gerakan tangan yang bergantian. Pergerakan tangan dikoordinasikan berlawanan dengan kaki menggunakan mekanisme tarikan antara pegangan dengan kaki dan lengan yang sesuai. Hal ini menyebabkan lengan bergerak dengan cara yang sama untuk ber-ski. Intensitas latihan dikendalikan melalui variasi pada pengangkatan dan penarikan yang menimbulkan pergerakan tangan dan kaki. Perlawanan antara gerakan tangan dan kaki dapat di atur dengan bebas, mempertimbangkan penyesuaian beban kerja.


Sumber:
McMurray RG, Ondrak KS. 2007. Energy Expenditure of Athletes. Wolinsky I, Drikell JA. Sports Nutrion, Energy Metabolism and Exercise. 127-157.

1 komentar:

  1. dimana saya bisa mendapatkan ergometer di indonesia
    berapa harganya
    thnks

    BalasHapus